Ayo kita majukan bangsa INDONESIA dengan Berwira Usaha

Wednesday, October 28, 2009

MEMBUKA USAHA PHOTO STUDIO MINI

Peluang
usaha memang selalu ada. Contohnya dengan makin maraknya HP berkamera
yang dijual dengan harga murah, menjadikan trend dikalangan remaja, ini
bisa menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan bila kita pandai
memanfaatkan momen ini, seperti dengan membuka Studio Photo
kecil-kecilan. Bidang usaha cetak photo digital adalah bisnis yang
sangat prospektif dan menguntungkan. Apalagi dengan teknologi digital
saat ini, foto dengan mudah dapat dimanipulasi, retouch (diperbaiki)
diberikan variasi disain, huruf dsb sehingga dapat lebih menarik
lagi.Dengan teknologi digital, hasil foto fotografer amatir-pun dapat
berkesan “professional”.

Sayangnya
investasi mesin cetak, konvensional maupun digital sangatlah mahal,
berkisar ratusan juta hingga milyaran rupiah. Dengan investasi yang
sangat besar, tentu saja akan memakan waktu yang cukup lama bagi anda
untuk mencapai break event point (kembali modal).
Belum lagi faktor lain seperti service, perawatan & spare parts mesin yang tidaklah murah.

Dalam
blog ini, saya menawarkan solusi berbisnis berupa suatu paket usaha
studio photo mini, ongkos produksi yang sangat rendah, produk
berkualitas tinggi namun dengan investasi yang sangat murah dan
terjangkau.

Saya sendiri awalnya coba-coba
membuka usaha ini, tapi setelah 2 tahun berjalan, hasilnya lumayan.
saya bisa mendapatkan keuntungan bersih 2 - 3 juta / bulan, usaha ini
diberi nama GUN’S Photo Studio, Spesialis menawarkan paket photo hemat
dan murah, yaitu di Photo+Cetak 2R hanya 1.000,- dengan trik seperti
ini ternyata menarik banyak kalangan terutama konsumen menegah bawah,
seperti anak-anak, remaja dan orang tua yang ingin mengabadikan photo
anaknya, karena dengan harganya yang 1000 rupiah sangat murah. akan
tetapi kenyataannya 1 orang konsumen minimal 4 - 6 x photo, ya mungkin
karena murah tadi, “jadi mumpung harganya murah dan mumpung di studio” kata konsumen.

Selain
menawarkan paket hemat photo 1.000 dan PAS PHOTO 5.000 langsung jadi ,
saya juga menerima cetak dari HP, kamera, Flashdisk dll, dan ini juga
menarik minat konsumen karena dengan spanduk nama STUDIO PHOTO,
terkesan usaha saya ini spesialis dalam mencetak photo, ditambah dengan
berbagai vareasi Frame yang bagus dan lucu-lucu sehingga mereka lebih
tertarik.

Untuk bisa
memulai usaha ini tidaklah rumit, anda tinggal belajar sedikit
mengoprasikan program photo editing, lalu memberikan vareasi frame pada
photo yang akan dicetak.


ANALISIS PELUANG USAHA

INVESTARI AWAL
• 1 Set Komputer Core to Duo 5400  Rp. 4.000.000,-
• Kamera Digital Poket 7MegaPixel,  Rp. 1.000.000,-
• Priter Photo EPSON R230,  Rp. 1.800.000,-
• Alat Trasfer dari HP (Bluetooth, InfraRed, CardRider,dll),  Rp. 200.000,-
• Partisi Tempat, Meja Komputer dan Layar Background Rp. 1.000.000,-
• Jasa Pelatihan dan Manajemen Usaha Rp. 2.000.000,-
• Total Biaya INVESTASI Rp. 10.000.000,-

BIAYA OPERASIONAL / BULAN
• Tinta Printer 1 set (6 warna/100ml) Rp. 150.000,-
• Kertas Photo ukrn A4 300lbr Rp. 250.000,-
• Listrik Rp. 50.000,-
• Total Biaya Operasional Rp. 450.000,-

PENDAPATAN / BULAN
1 lbr A4 = 12 lbr ukrn 2R,
Harga Jual ukuran 2R Rp. 1.000
12 x Rp. 1.000 = Rp. 12.000,-
Jadi Kalo 1 hari bisa menjual 10 lbr A4 = Rp. 120.000/hari
30 hari x Rp. 120.000,- = Rp. 3.600.000,- / bulan

KEUNTUNGAN TIAP BULAN
Pendapatan Bulanan - Biaya Operasional
Rp. 3.600.000 - Rp. 450.000 = Rp. 3.150.000,-

LAMA KEMBALI MODAL
Biaya INVESTASI : Keuntungan bulanan
10.000.000 : 3.150.000 = 3,5 bulan


JUAL PAKET CD PELATIHAN STUDIO PHOTO MINI

Anda bisa memesan CD Tutorial Pelatihan Studio Photo Mini
Yang di buat Audio Visual berbahasa Indonesia, yang mudah dipelajari
Harga Rp.400.000,- (sudah termasuk ongkos kirim)

anda akan mendapatkan 7 CD :
  1. CD
    Tutorial Corel & Adobe CS2 berupa Audio Video, yang menjelaskan
    tahap demi tahap cara mengedit photo, memperbaiki, mencetak berbagai
    ukuran, menambahkan frame, dan cara membuat frame sendiri.
  2. CD
    Kumpulan frame photo, frame kalender, ukuran-ukuran photo, format pas
    photo, serta contoh2 untuk promosi dan peralatan yang digunakan.
  3. CD Ratusan file Gambar untuk Background Photo, Gambar ClipArt lucu untuk membuat frame photo sendiri (contoh lihat gambar).
  4. CD
    Tutorial CorelDraw Lanjutan, berupa Audio Video berbahasa Indonesia
    yang bisa membantu anda membuat kartu nama, kopsurat, kartu undangan,
    membuat desain logo, dll.
  5. CD Tutorial
    Adobe Lanjutan, berupa Audio Video berbahasa Indonesia berisi panduan
    lebih detail tentang Adobe CS serta 41 Trik mengolah photo.
  6. CD Installer Program CorelDraw 11.
  7. CD Installer Program Adobe PhotoShop CS2.


Untuk pemesanan silahkan KLIK PEMESANAN

(untuk pemesanan paket CD, minimal anda bisa / terbiasa mengoprasikan komputer)

Jika anda berminat untuk membuka usaha ini
Anda bias berkonsultasi terlebih dahulu
Silahkan menghubungi saudara :

Bakhtiar Wijayanto
SMS: 085643095013
Email:tiar.blogger@gmail.com
 
 
TIPS MEMILIH TEMPAT USAHA DAN CARA BERPROMOSI
 
  1. Cari tempat yang lokasi padat penduduk, dekat dengan anak-anak sekolah SD, SMP, SMA.
  2. Kalau bisa dekat jalan yang jangan terlalu ramai (Jalan Raya).
  3. Bikin
    spanduk fleksi Full Color dan tampilkan contoh-contoh Desain Framenya,
    bikin spaduk fleksi yang kecil-kecil atau brosur dengan mencantumkan
    harga cetak yang ditawarkan, tempelkan di depan sekolah-sekolah,
    kelurahan atau tempat yang banyak dilalui orang. (lihat gambar 01)
  4. Bikin contoh sebanyak mungkin dan pajang di dinding studio mini, bikin kreasi dan inovasi baru. (lihat gambar 02).
  5. Ramah, sering memuji misalnya wah tambah cantik kalau pakai bingkai, fotonya lebih cantik dari aslinya.
  6. Hasil
    foto anak/remaja dipajang sebagai contoh, maka mereka akan bangga, dan
    temenya akan pingin contoh, selalu bikin contoh-contoh frame unik
    lainya setiap beberapa bulan, tampilkan bingkai-bingkai yang jarang di
    pilih.
  7. Kecepatan adalah factor utama,
    kalau ada dana pakai computer pentum 4, dan printer photo merk EPSON
    R230 yang sudah di modifikasi infus, agar hasil lebih bagus dan cepat
    mencetaknya, ingat……. Binis adalah kecepatan.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUKA USAHA STUDIO PHOTO MINI

  1. 1
    Set Komputer Core Duo 4400 mhz, Memory 1G, HardDisk 80G, VGA G-force
    256 Mhz, DVD Combo, Monitor 15 inch, InfraRed, BlueTooth, USB Card
    Rider, Scaner (klo perlu). (lihat gambar 03).
  2. Printer
    jenis spesialis cetak photo yang mengunakan 6 tinta warna contohnya :
    EPSON R230, R270, R290 sistem infuse (tinta diluar), kalo pun bujet
    yang minim bisa mengunakan printer biasa seperti EPSON C90, T11, T20. (lihat gambar 04).
  3. Alat
    pemotong kertas, cukup mengunakan pisau cutter, penggaris besi dan kaca
    sebagai alas, untuk mendapatkan hasil potongan yang bagus dan tidak
    merusak kertas photo, sehingga sisa potongan masih bias dipakai lagi.
    Jangan gunakan gunting untuk memotong karena tidak akan rapih. (lihat gambar 05).
  4. Ruang
    Untuk Photo, menempati ruangan ukuran 1,5 x 2 Meter atau 2 x 3 Meter
    disesuaikan dengan ruangan yang ada di tempat anda, gunakan kain putih
    polos jenis katun atau kanpas sebagai latar belakangnya, nanti proses
    ganti background dengan motof bias di lakukan di computer (edit photo),
    sediakan juga kain latar warna Merah, Biru, Hijau (ukuran 1 x 0.9
    meter) untuk keperluan Pas Foto, gunakan Tripot (dudukan kamera) untuk
    memotret biar hasil gambar Fokos dan tidak goyang, untuk pencahayaan
    ruangan, cukup sedehana saja gunakan lampu 20 watt sebanyak, 2-3 buah
    yang dipasang di tengah, kiri dan kanan ruangan. watt lampu bisa
    disesuaikan dengan besar kecilnya luas ruangan, kuncinya agar hasil
    photo dapat maksimal pencahayaannya, karena salah satu kelemahan kamera
    poket digital kurang bagus klo memotret di dalam ruangan.

read more>>> - MEMBUKA USAHA PHOTO STUDIO MINI

Wednesday, October 21, 2009

HONDA : The Power of Dreams"(Inspiring Story)


"HONDA : The Power of Dreams"(Inspiring Story)”

Shoichiro Honda telah mewujudkan impiannya menjadi kenyataan. Dan itu semua berawal ketika ia berusia 12 tahun. Ketika ia memberi nama sepeda ciptaannya dengan nama "Yume" (Dream).

So...keep on dreaming. Dream a big dream. And strive hard to achieve your dreams.

Lihat kendaraan yang melintasi jalan. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya traffic. Karena itu barangkali memang layak disebut sebagai raja
jalan.

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri kerajaan bisnis Honda – Soichiro Honda -- selalu diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecil hingga berbuah lahirnya perusahaan bisnis mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar insinyur. Ia bukan siswa yang memiliki otak pandai. Di kelas, dia duduk tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.

Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun, ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan, impian itu akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. ''Nilai saya jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda,'' tutur Soichiro, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo , akibat sakit lever.

Kecintaannya kepada mesin, jelas diwarisi dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah. Di kawasan ini dia lahir. Kala sering bermain di bengkel, ayahnya selalu memberi seperti palu untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906 ini dapat berdiam diri berjam-jam. Tidak seperti kawan dia waktu itu yang lebih banyak menghabiskan waktu bermain penuh suka cita. Dia menunjukan keunikan sejak awal. Seperti kegiatan berani yang dipilihnya pada usia 8 tahun, dengan bersepeda sejauh 10 mil. Itu dilakukan hanya karena ingin menyaksikan pesawat terbang.

Bersepada memang menjadi salah satu hobin dia kala kanak-kanak. Dan hasilnya, ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda dengan model rem kaki. Sampai saat itu, di benaknya belum muncul impian menjadi usahawan otomotif. Karena dia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, sehingga membuatnya selalu rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke kota , untuk bekerja di Hart Shokai Company. Bossnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, Saka Kibara mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu . Tawaran ini dia terima dengan senang.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya terusmembaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjan dia tidak jarang hingga larut malam, dan terkadang sampai menjelang pagi. Yang menarik, walau terus kerja otak dia tetap kreatif.

Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan meredam goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia.

Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji. Lalu Honda pun ingin melepaskan diri dari direktur dia, membuat usaha bengkel sendiri. Mulai saat itu dia berpikir, spesialis apa yang dipilih ? Otak dia tertuju kepada pembuatan ring piston, yang dihasilkan oleh bengkel dia sendiri pada 1938. Lalu, ditawarkannya karya itu ke sejumlah pabrikan otomotif.

Sayang, karyan dia itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur, dan tidak bias dijual. Dia ingat reaksi friends dia terhadap kegagalan itu dan menyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibat kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian,dia sembuh dari sakit yang dia derita. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal ring pinston itu, belum ada solusinya. Demi mencari jawaban, dia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin.

Siang hari, setelah pulang kuliah, dia langsung ke bengkel untuk mencoba pengetahuan yang baru diperoleh. Tetapi, setelah dua tahun menjadi mahasiswa, dia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. ''Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan diberi penjelasan tentang hukum makanan dan pengaruh, '' ujar Honda, yang di usia muda suka balap mobil. Kepada rektornya, dia jelaskan kuliahnya bukan mencari gelar. tetapi pengetahuan. Penjelasan ini dianggap sebagai
penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan akhir. Dengan kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima pihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda berniat mendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun serasa kian dekat di pelupuk mata.

Tetapi sial, niat itu tidak jadi. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana kepada masyarakat. Dia lalu mencoba mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Tetapi musibah datang. Setelah perang terjadi, pabrik dia terbakar,
bahkan hingga dua kali kejadian itu dia terima.

Honda tidak pernah berhenti untuk mencoba. Dia bergegas mengumpulkan karyawannya.
Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik.
Penderitaan sepertinya belum akan selesai. Tanpa diduga, gempa bumi meletus
menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya
ke Toyota . Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya
gagal.

Akhirnya, tahun 1947, setelah perang, Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang hancur. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya akibat krisis moneter itu. Padahal dia ingin menjual mobil itu untuk membeli makanan bagi keluarganya.

Dalam keadaan terdesak, dia lalu kembali bermain-main dengan sepeda pancalnya. Karena memang nafasnya selalu berbau rekayasa mesin, dia pun memasang motor kecil pada sepeda itu menarik perhatian oleh para tetangga. Jadi dia memproduksi sepeda bermotor itu. Para tetangga dan kerabat dia banyak yang memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Lalu Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tidak pernah lepas dari dia. Motor Honda berikut mobil, menjadi raja jalan dunia, termasuk Indonesia.

Semasa hidup Honda selalu menyatakan, jangan melihat keberhasila dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihat kegagalan yang dialaminya.

''ORANG MELIHAT KESUKSESAN SAYA HANYA SATU PERSEN.

TAPI, MEREKA TIDAK MELIHAT 99 PERSEN KEGAGALAN SAYA,'' tuturnya. Ia
memberikan petuah,
''KETIKA ANDA MENGALAMI KEGAGALAN, MAKA SEGERALAH MULAI
KEMBALI BERMIMPI. DAN MIMPIKANLAH MIMPI BARU.''

Jelas kisah Honda ini merupakan contoh, bahwa sukses itu bisa diraih
seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, dan hanya berasal
dari keluarga miskin.

read more>>> - HONDA : The Power of Dreams"(Inspiring Story)

Peluang Usaha: Bisnis Jual Pulsa, Profit Tipis Namun Prospek Sangat Menjanjikan

Halo, Halo, Siapa Mau Menjadi Juragan Pulsa?
Mengukur peluang usaha jualan pulsa ponsel

Persaingan usaha pengecer pulsa telepon seluler (ponsel) memang semakin sengit. Tapi, masih banyak peluang untuk pendatang baru. Cuma, karena margin keuntungannya tipis, Anda harus bisa menggenjot omzet setinggi-tingginya.



Sejak krisis ekonomi mendera negeri kita, banyak bidang bisnis yang terpuruk, stagnan, atau bahkan mati atawa bangkrut. Tapi, ternyata tak semua bidang bisnis mengalami nasib yang mengenaskan itu. Ada satu bisnis yang justru berkembang pesat tak ketulungan. Bisnis ini tak lain adalah bisnis pulsa ponsel alias handphone.

Ya, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, jumlah kios penjual pulsa ponsel terus nongol bak cendawan di musim hujan. Hampir di setiap kios, ruko, pasar, perumahan, perkantoran, dan pengkolan jalan selalu saja ada orang-orang yang membuka gerai penjualan pulsa ponsel. Bahkan, bukan hal yang aneh jika beberapa teman Anda mungkin juga berjualan pulsa di kantor. "Bayangkan, di Jabotabek saja terdapat sekitar 11.000 outlet. Itu di luar para penjual-penjual perorangan," kata Djunaedi Hermawanto Vice President Commerce Jabotabek PT Indosat.

Fenomena ini muncul karena industri ponsel di Indonesia memang berkembang sangat pesat. Saban tahun jumlah pemilik ponsel terus bertambah; dan sekarang sudah mencapai puluhan juta orang. Mengingat peluang pasarnya masih terbuka lebar, operator-operator ponsel baru juga terus bermunculan. Sudah begitu, setiap operator biasanya juga memiliki beberapa produk sekaligus. Misalnya, selain IM3, PT Indosat memiliki produk Matrix dan StarOne. Kemudian, PT Telkom memiliki produk Telkomsel (Simpati, Jitu, dan lainnya) dan Telkom Flexi. Selain itu di pasar masih ada Pro XL, Friend (Mobile-8), dan Esia (Bakrie Telecom).

Jika melihat gambaran ini, bukan hal yang aneh jika permintaan pulsa ponsel juga semakin membengkak dari tahun ke tahun. "Peningkatannya bisa mencapai sekitar 30% (berdasarkan nilai transaksi)," kata Djunaedi. Ketika permintaan pulsa terus bertambah, jumlah penjualnya pun juga ikut bertambah. Sayang, dong, kalau peluang nan gurih itu dilewatkan.

Perputaran bisnis pulsa itu menjadi semakin cepat ketika mulai muncul voucher pulsa elektrik di pasar. Pasalnya, teknologi pengisian pulsa secara elektrik ini membuat para pedagang bisa mengecer pulsa dagangannya ke dalam pecahan yang kecil-kecil. Dulu, ketika baru ada voucher fisik doang, pedagang hanya bisa menjual pulsa dalam pecahan Rp 100.000, atau Rp 50.000. Sekarang, mereka bisa menjual pulsa elektrik dengan nominal Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, dan bahkan Rp 5.000 (khusus pulsa SMS). "Pokoknya voucher ini sekarang sudah benar-benar menjadi komoditas," kata Djunaedi lagi.

Dengan pecahan yang semakin kecil, otomatis perputaran duit pada pemilik gerai pulsa juga semakin cepat. Walhasil, karena jumlah transaksi yang terjadi semakin banyak, mereka juga memiliki peluang semakin banyak untuk mengantongi keuntungan.

Rantai usahanya lumayan panjang

Nah, apakah Anda sudah ikut mencicipi manisnya bisnis pulsa ponsel? Jika belum, tak perlu khawatir. Betul, jumlah gerai penjualan pulsa yang sudah sangat banyak memang membuat tingkat persaingan di bisnis ini sangat tinggi. Tapi, selama jumlah pengguna ponsel masih terus bertambah, rezeki dari pulsa ponsel juga belum habis.

Hanya, sebelum mulai menggelontorkan modal, sebaiknya Anda mengenal seluk-beluk bisnis pulsa tersebut terlebih dahulu. Asal tahu saja, rantai usaha pulsa ternyata tak sesimpel yang Anda bayangkan. Untuk bisa sampai ke konsumen akhir, voucher pulsa- baik fisik maupun elektrik-ternyata harus melalui tiga jenjang distribusi. Yaitu, dealer atau distributor, subdealer atau pedagang partai, dan terakhir pengecer.

Di mana peluang untuk Anda? Sebenarnya, Anda bebas memilih salah satu posisi di dalam rantai distribusi tersebut; bisa menjadi dealer, subdealer, atau pengecer.

Masalahnya, untuk bisa menjadi dealer maupun subdealer, prosesnya tidak mudah. "Kita mengajukan kepada operator, disurvei, dan ada jangka waktu percobaan. Kalau menunjukkan kinerja yang baik atau perkembangan yang bagus, barulah dikasih kesempatan," kata Januar Hosen, General Manager PT Nusa Pro, salah satu distributor atau dealer Indosat.

Jika sudah lulus, si distributor akan memperoleh jatah pulsa secara rutin dari operator. Sistemnya adalah sistem diskon. Maksudnya, pihak operator akan menjual pulsanya kepada distributor dengan harga yang sedikit lebih rendah dari harga nominalnya. "Diskon yang diberikan Indosat sekitar 5%-7%," terang Januar.

Selanjutnya, distributor menjual voucher pulsa tersebut dengan memasang margin tertentu. Tapi, marginnya juga tak bisa tinggi-tinggi amat. Menurut Januar, paling banter ia mengambil untung sekitar Rp 200 per voucher.

Problem lainnya, karena bermain dalam partai besar, seorang dealer maupun subdealer harus menyediakan modal yang besar. Sayang, baik Djunaedi maupun Januar tak bersedia memerinci berapa modal yang harus dikeluarkan untuk menjadi dealer maupun subdealer. "Pokoknya, hanya yang kemampuan finansialnya terkuatlah yang akan kita pilih. Selain itu, ia juga harus punya jaringan yang cukup luas," kata Djunaedi memberikan indikasi. Menurut perkiraan KONTAN, modal yang dibutuhkan bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan juta. Wong, bentuk badan hukumnya saja rata-rata sudah perseroan terbatas atau PT, kok.

Daripada pusing-pusing memikirkan semua tetek-bengek itu, Anda bisa memilih posisi yang ujung. Yakni, menjadi pengecer. Posisi yang satu ini tak membutuhkan modal besar. "Tapi, keuntungan yang bisa diperoleh penjual akhir, yang berhadapan langsung dengan pembeli ini, justru paling besar," kata Djunaedi lagi. Sudah begitu, caranya juga sangat simpel.

Menjadi pengecer lebih mudah

Tengok saja pengalaman Fendi, seorang pengecer pulsa yang beroperasi di dekat Superindo dan SMA 26, Tebet, Jakarta. Cara Fendi berjualan pulsa cukup unik dan tidak ribet. Lantaran tak punya modal yang cukup untuk menyewa kios, Fendi memilih berjualan pulsa secara asongan. Fendi memodifikasi sepeda ontel miliknya dengan menambahkan semacam etalase dari kaca di belakang sadel. Di situ, dia menaruh voucher-voucher (fisik) HP yang dia jual. Besarnya bervariasi; mulai dari yang nominalnya Rp 25.000 sampai Rp 100.000. Begitu sampai di tempat biasa mangkal, Fendi langsung memasang papan yang bertuliskan "Jual Voucher HP". Tak ketinggalan, Fendi juga mencantumkan harga-harga pulsa elektrik yang ia jajakan. Setelah itu, duduklah ia menunggu pembeli.

Untuk memulai usahanya ini Fendi mengaku mengeluarkan modal sekitar Rp 4 juta. Modal itu ia pergunakan untuk membeli kartu-kartu voucher pulsa sebesar Rp 2 juta dan membayar deposit pulsa elektrik kepada distributor atau dealer Rp 2 juta. "Yang elektrik pulsanya ditransfer ke ponsel saya. Kalau menjual saya tinggal transfer lagi pulsa itu ke pembelinya," ujar Fendi. Oh, ya, modal itu belum menghitung modal untuk sepeda dan pembuatan etalase.

Setelah ditekuni, ternyata usaha kecil-kecilan ini lumayan menguntungkan. Saat ini, Fendi mengaku bisa mengantongi omzet sekitar Rp 1 juta-Rp 1.5 juta per hari. "Kalau yang beli anak-anak SMA biasanya mereka lebih senang yang elektrik. Tapi, kalau orang kantoran kebanyakan beli yang voucher biasa," tutur Fendi.

Dari voucher elektrik, Fendi mengambil untung sekitar Rp 500-Rp 1000 per kupon. "Kalau yang voucher elektrik harganya bisa berubah-ubah, tergantung dari barang di pasar lagi banyak atau tidak," imbuhnya.

Total jenderal, setelah dikurangi modal, Fendi pun bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp 100.000-an per hari. Lumayan, bukan?

Jika ingin memperoleh keuntungan yang lebih besar, tentu saja, Anda harus memperbesar skala usaha. Untuk itu, sebaiknya Anda memiliki tempat usaha berupa kios kecil. Tentu saja lokasinya harus strategis; bisa di pinggir jalan, di dekat perumahan, dekat pasar, kantor, atau dekat sekolahan. Selain itu, Anda juga mesti menyediakan modal yang lebih besar lagi.

Sebagai perbandingan, mari kita tengok kios 28 Celluler yang berada di Pos Pengumben, Jakarta Selatan. Ibu Ella, pengelola kios ini, mengaku sudah memulai usahanya sejak Juni 2002. "Modal yang saya keluarkan sekitar Rp 30 juta, itu belum termasuk untuk belanja awal voucher-nya," ujar Ella. Modal itu sebagian besar ia gunakan untuk menyewa kios, membeli etalase, dan pernak-pernik lain.

Sistem yang lebih canggih juga ada

Sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Fendi, Ella mengaku mengambil keuntungan sekitar Rp 500-Rp 1000 per kupon. Tapi, Ella tidak cuma mengandalkan pendapatan dari penjualan pulsa. Untuk menggenjot penjualan ia juga menjajakan beberapa aksesori ponsel. Hasilnya, Ella bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp 5 juta per bulan. Itu termasuk keuntungan dari penjualan voucher yang mencapai sekitar 80 kupon per hari.

Agar usahanya sukses, setiap pemilik gerai pulsa tentu saja harus menyediakan produk voucher dari semua operator seluler yang ada. sekarang, sudah ada dealer yang bekerja dengan semua operator. Artinya, kita tinggal bekerja sama dengan satu dealer saja dan kita sudah memperoleh pasokan voucher keluaran semua operator.

Salah satu dealer masuk kategori seperti adalah CHIPPULSA. Perusahaan ini sekaligus menjadi dealer untuk Indosat, Telkomsel, Flexi, ProXL, dan dan lain-lain. CHIPPULSA ini menawarkan pola kerja sama yang unik kepada para pengecer.

Bila adnda tertarik silahkan hubungi CHIPPULSA.

read more>>> - Peluang Usaha: Bisnis Jual Pulsa, Profit Tipis Namun Prospek Sangat Menjanjikan

Monday, October 19, 2009

SI RAJA SELIMUT

Hadi Kuntoro, dipanggil Hadi, menyebut dirinya Raja Selimut karena selimutlah yang menjadi lead bisnisnya. Menyebarkan selimut Jepang berkualitas internasional yang dibuat di pabrik Indonesia ke seantero tanah air dan manca negara. Sebelumnya, selama 13 tahun bapak 3 orang anak ini menjadi karyawan di pabrik mobil terbesar asal Jepang.
Gajinya saat itu telah lebih dari mencukupi, namun ada sesuatu yang membuatnya tetap gelisah.

Berikut petikan dari blog beliau:

“Penghasilan saya sebagai karyawan waktu itu, sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan kami, namun herannya saya tetap GELISAH.

Ada DREAM yang belum dapat saya dapat dan selalu mengusik. Kenapa sampai saat ini saya hanya bisa hidup buat diri dan lingkungan keluarga saja? Apa kontribusi buat orang lain? Belum ada.

Cukup sudah keprihatinan saya pada bangsa ini. Saya tidak mau jadi penonton dan tukang sorak keprihatinan saja. Saya harus melangkah menjemput DREAM saya, untuk bisa lebih bermanfaat bagi 100 atau 1000, atau sejuta orang? Apakah saya bisa? Wallaahu a'lam, hanya Allah yang tahu.

Tapi itu hanya akan terus ada di angan-angan saja kalau saya hanya diam dan tidak pernah berusaha bergerak mewujudkan dan membuktikannya.

Langkah awal menuju SUKSES itu sudah saya mulai. 1 Maret 2008 saya resign dari tempat kerja. Merintis dan membangun bisnis. Meski masih kecil dan sebagian besar modal ngutang tapi saya OPTIMIS tidak lama lagi akan sangat besar. Insya Allah.

Semoga Allah mengijinkan dan memberikan saya waktu yang cukup untuk membuktikan KEYAKINAN saya. Amin.”

Di awal tahun 2008, omset penjualan selimut pak Hadi adalah sekitar 1000-2000 selimut per bulannya. Selimut Jepang beliau pun kini sudah memiliki agen-agen yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Selain usaha selimut, bersama adiknya, pak Hadi telah membuka toko-toko kerudung dan busana Muslim di daerah Jawa. Saat ini pak Hadi juga sedang menawarkan kerjasama usaha One Stop Shopping perlengkapan tidur untuk mitra yang berlokasi di kota besar maupun kota kecil di tanah air.

read more>>> - SI RAJA SELIMUT

HOBI yang MENGHASLKAN KESUKSESAN

Apakah kamu pernah mencoba kue wafel yang terbuat dari bahan dasar sukun? Atau bahkan mi yang dibuat dari singkong? Rasanya tidak kalah nikmat dibandingkan bila dibuat dari tepung terigu. Bahkan, yang ini lebih banyak mengandung serat ,vitamin, dan gizi karena dibuat dari buah.

Dibalik resep unik ini, penggagasnya adalah Rosita Doddy (55), pemilik katering Pangan Selaras. Bahkan, masakan buatannya ini digandrungi ibu-ibu pejabat. "Biasanya mereka pesan untuk arisan atau acara-acara lainnya," kata Rosita.

Padahal, usaha yang dirintis sejak tahun 1982 ini hanya berawal dari sekedar hobi dan tanpa modal. Semula, Rosita yang hobi masak ini kerap mendapat pesanan dari tetangganya. Biasanya, konsumen Rosita memberi uang terlebih dahulu saat memesan masakan.

Oleh Rosita, uang tersebut digunakan untuk belanja bahan baku, sedangkan keuntungan yang didapat disisihkan untuk membeli peralatan, seperti cetakan kue dan oven. "Lama-lama ngumpul banyak dan bisa mencoba beragam resep. Jadi, lebih banyak kreasi, banyak yang pesan," kata Rosita.

Kala itu, cara pemasarannya juga hanya dari mulut ke mulut. Semakin lama, usaha Rosita kian berkembang. Rosita yang lulusan Teknik Sipil Institute Teknik Sepuluh Nopember, Surabaya, ini, lantas bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Jasa Boga (APJI).

Dengan mengikuti organisasi, Rosita mengaku, banyak memperoleh wawasan mengenai cara pemasaran. Konsumennya kian bertambah dan perusahaannya mulai dikenal berbagai pihak, termasuk sejumlah departemen pemerintah.

Rosita juga diserahi tugas untuk program ketahanan pangan. Tugasnya adalah membuat beragam masakan dengan bahan dasar selain tepung terigu. Dia juga dituntut agar penampilan hasil masakannya menarik saat dihidangkan. Alhasil, Rosita kerap melakukan berbagai eksperimen untuk mengetahui karakter tepung.

Bila tepung terigu memiliki glutan yang membuat adonan menjadi berkembang, sejumlah tepung dari bahan dasar buah tidak memilikinya sehingga susah mengembang. "Jadi, harus diakali bagaimana agar tetap mengembang. Sedikit ada campurannya," tutur Rosita.

Selain itu, Pangan Selaras juga menyediakan makanan tradisional, seperti aneka bubur, kue lupis, dan serabi. Rosita juga menjual hasil masakannya di kafe yang dirintisnya, yakni Kafe Indosat, Jalan Medan Merdeka, Jakarta.

Untuk mi bendo misalnya dijual dengan harga sekitar Rp 10.000-Rp 15.000 per porsi, sedangkan untuk wafel dijual dengan harga sekitar Rp 10.000 per bungkus berisi delapan buah. Sayangnya, untuk masalah omzet Rosita enggan mengatakannya secara gamblang. "Yang penting bisa bayar karyawan sekitar 100-200 orang dan bisa bayar pajak," ujar Rosita.

read more>>> - HOBI yang MENGHASLKAN KESUKSESAN